Brand Hancur Karena Postingan di Sosial Media

Betapa terkejutnya melihat postingan brand Cerebrovit X-Cel mengajak untuk memusnahkan binatang buas yang notabennya terlindungi, mereka mengajak memusnahkan salah satu dari singa, ular cobra, buaya dan hiu. Apa yang terjadi dengan efeknya? ...eng ing eng..jadi terkenal, banyak yang komen dan banyak juga yang share.



wah! asik donk jadi terkenal tanpa harus advertising facebook atau membuat kontest yang menggiring pengguna facebook datang ke fans pagenya Cerebrovit X-Cel...memang bagus dan naik tapi yang ada ialah sentimen negatif atau pembicaraan buruk, bagaimana tidak buruk karena semakin banyak orang yang mengecam dan menjelek-jelekkan admin yang mengurusi fanspage ini.



Namun apakah semua salah admin yang mengurusi fanspage ini? tentu tidak, pastinya yang disalahkan ialah brand nya, karena mereka tidak menyaring ulang postingan yang akan tayang. Pada dasarnya semua brand baik dikelola secara internal maupun dengan agency harus ada approval terlebih dahulu dari klien atau divisi markom brand. Efek ini akan terus mengalir dengan sendirinya dan semakin membuat efek "snow ball" dengan membawa wacana panas dan negatif dari brand, bahkan hal ini akan menempel di mesin pencari google.

lalu bagaimana cara mengatasinya? mereka harus membuat aktifitas yang dapat menenggelamkan respon negatif dengan cara memperbanyak respon positif dan baik dalam berupa teks, gambar maupun video. Karena postingan respon negatif tidak akan dapat dihapus,namun dapat di"tenggelamkan" di page 2 atau 3 pada mesin pencari.

membangun brand melalui sosial media memang mudah karena dapat dihitung dan tertarget sesuai dengan target market konsumen, namun untuk menghancurkannya jauh lebih mudah.